Memilih Rangka Atap Untuk Bangun Rumah Minimalis
Salah satu aspek penting dalam membangun rumah minimalis adalah pemilihan rangka atap yang tepat. Rangka atap berperan penting dalam memberikan kekuatan dan stabilitas pada struktur rumah serta menjadi fondasi untuk penutup atap. Namun, dengan berbagai opsi yang tersedia, memilih rangka atap yang sesuai bisa menjadi tugas yang membingungkan.
Ada beberapa jenis rangka atap yang umum digunakan dalam membangun rumah minimalis dan mungkin ini biasa menjadi referensi untuk Anda, di antaranya:
Rangka Atap Bambu
Penggunaan bambu untuk rangka atap rumah sudah lajim dan umum digunakan oleh masyarakat pedesaan/kampung sejak dahulu turun temurun dari nekek moyang. Rangka atap dimaksud adalah kaso dan reng menggunakan bambu. Jenis bambu yang digunakan adalah jenis bambu tali yang ukuran diameternya antara 5 sampai 7 cm. Sampai sekarang walaupun bangunan rumah tembok, masih banyak juga yang menggunakan kaso dan reng bambu. Kekuatan rangka atap bambu pada umumnya bisa mencapai di atas 15 tahun. Bisanya menggunakan bambu yang sudah tua atau sudah direndam selama kurang lebih 1 tahun.
Rangka Atap Kayu
Penggunaan rangka atap kayu sudah digunakan sejak lama bahkan tidak jarang yang mengkombinasi rangka atap kayu dan rangka atap bambu untuk membangun rumah, pasalnya rangka atap kayu lebih kuat dan kokoh dibandingkan dengan bambu serta dapat menopang genteng dengan mantap. Pada umumnya rangka atap kayu bertahan kurang lebih 20 tahun karena rawan rayap
Rangka Atap Baja Ringan
Rangka atap baja ringan banyak sekali dipakai sebagai pengganti kayu atau baja konvensional sebagai rangka atap. Rangka atap yang dibuat dari bahan CRC (cold rolled coil) ini memiliki massa yang ringan namun kuat dan kokoh sebagai struktur bangunan, dibandingkan dengan rangka atap kayu rangka atap baja ringan memiliki beberpa keunggulan diantaranya tahan terhadap serangga, anti karat, pemasangan relative lebih cepat dibandingkan dengan kayu dan bambu